Kopi & Teh, Minuman Anti Pikun

Suka minum kopi di pagi hari, atau justru menghindarinya karena takut ketagihan kafein? Hmm… penelitian terakhir di Kanada mengatakan kopi justru bisa usir kepikunan. Aroma secangkir kopi murni yang panas atau dicampur sedikit krim dan kayu manis sungguh mengulik hidung, menggugah nafsu untuk segera mencicipinya. Tak jarang, seteguk kopi membuat semangat beraktivitas kembali muncul. Orang bilang, kandungan kafein pada kopi bisa menimbulkan kecanduan. Namun, mereka juga tidak tahu bahwa tiga cangkir kopi sehari membuat otak tetap bekerja dengan baik. Malah, menghindari kepikunan. Sebab, kafein pada kopi diteliti mampu menstimulasi fungsi otak. Penelitian penyakit kepikunan (dementia) di Kanada menunjukkan bahwa dari 1.400 orang berusia 30-40 tahun yang menjadi pastisipan, terdapat beberapa orang yang tidak terkena penyakit kerusakan memori. Ternyata orang-orang itu merupakan peminum kopi. Terutama yang mengonsumsi tiga hingga lima cangkir sehari ketika berusia 50 tahun. “Selain itu, dengan adanya unsur diet dinilai juga berpengaruh pada pengurangan risiko penyakit Alzheimer,” ujar ketua penelitian dr Miia Kivipelto dari Universitas Kuopio, Finlandia dan Instansi Karolinska di Stockholm. Hasil penelitian ini dimuat dalam jurnal penyakit Alzheimer. Meski pada penelitian lainnya, ditunjukkan bahwa orang yang tetap bersosialisasi dan giat beraktivitas yang memiliki risiko rendah terkena penyakit pikun. “Satu kemungkinan adalah peningkatan aktivitas otak oleh kopi ini yang justru menyeimbangkan fungsi otak,” kata ahli syaraf dr Jack Diamond, direktur Alzheimer Society of Canada. Bagaimana kopi mampu melindungi otak masih diteliti terus oleh para ahli. Namun, yang jelas fakta menunjukkan kopi merupakan zat antioksidan yang kuat. Antioksidan ini penting keberadaannya bagi penyakit Alzheimer. Bukan itu saja, teh juga bagus bagi otak. Penelitian di Finlandia pada 1970an menunjukkan kebiasaan minum teh hijau dan teh hitam juga mampu meningkatkan fungsi memori pada otak.SURYAONLINE