Kencing Nanah Makin Susah Diobati

Jakarta, Penyakit kencing nanah atau gonore adalah penyakit seksual menular yang menakutkan. Berita buruknya, penyakit ini makin sulit diobati. Penyembuhan dengan antibiotik sudah tidak mempan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada peningkatan resisten (kekebalan) penyakit gonore terhadap antibiotik, sehingga penyakit menular ini semakin sulit untuk diobati.

Padahal jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul, kehamilan ektopik dan infertilitas pada wanita.

Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak.

Sering gonta-ganti pasangan seksual memicu risiko tertular penyakit ini. Perilaku seks oral juga rawan menularkan penyakit gonore.

Menurut Profesor Cathy Ison dari Health Protection Agency's Centre for Infection, laporan kasus resisten dari seluruh negeri menunjukkan infeksi bisa menjadi sangat sulit untuk diobati.

"Pertemuan WHO adalah yang pertama membicarakan gonore dan indikasi skala ancaman global," kata Profesor Ison. Di seluruh dunia, ada lebih dari 6 juta kasus per tahun, yang menjadi sangat mengkhawatirkan, seperti dilansir dari Independent, Selasa (30/3/2010).

Menurut Prof Ison, di Jepang terdapat pasien yang telah gagal terapi dan sejumlah negara lain telah dipengaruhi. Di Inggris, mereka telah melihat peningkatan laporan ke National Reference Laboratory (untuk bakteri seksual menular) yang menunjukkan bahwa bakteri ini menjadi kurang rentan.

Dia mengira mulai melihat kegagalan pengobatan gonore. Dan inilah yang menjadi alasan untuk khawatir. Saat pengobatan dengan antibiotik dosis tunggal, secara oral atau dengan suntikan, biasanya cukup untuk membersihkan infeksi dan mencegah perkembangan.

Perlawanan terhadap antibiotik muncul pada semua bakteri dari waktu ke waktu, tetapi gonore adalah 'kuman kecil yang cerdik, yang menjadi semakin sulit untuk diobati selama puluhan tahun.

Antara tahun 2003 dan 2005, pengobatan standar dengan antibiotik ciprofloxacin dihapus dan digantikan dengan kelas yang lebih baru yang disebut cephalosporins antibiotik.

Sekarang dokter sudah kehabisan pilihan. Mereka dipaksa untuk menggunakan obat-obatan kurang efektif yang tidak resisten. Tapi ini memperpanjang perawatan dan meningkatkan risiko penularan selanjutnya, jika pasien berhubungan seks dengan pasangan baru.

Prof Ison mengatakan bahwa perlu adanya strategi berbeda untuk pengobatan gonore. Mungkin diperlukan pengobatan ganda dengan dua obat pada waktu yang sama, atau salah satu pada hari yang berbeda.

Memilih antibiotik yang efektif dapat menjadi sebuah tantangan karena organisme yang menyebabkan gonore sangat fleksibel dan mengembangkan resistansi terhadap antibiotik sangat cepat. Penisilin digunakan selama bertahun-tahun sampai tidak lagi efektif dan sejumlah obat lainnya juga telah digunakan.

Jika masalah ini tidak diselesaikan, maka ada kemungkinan nyata bahwa gonore akan menjadi infeksi yang sangat sulit untuk diobati.

Namun, infeksi gonore dapat dihindari jika orang mempraktikkan seks yang aman dan setia pada satu pasangan.
(mer/ir) (http://health.detik.com)