Tulang Perempuan 3 Kali Lebih Mudah Patah Ketimbang Pria

Tulang perempuan 3 kali lebih besar mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis) dan menderita patah tulang panggul 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Setelah usia 35 tahun kepadatan tulang perempuan mulai berkurang.

Diet yang dilakukan perempuan terkadang salah kaprah yang mempengaruhi kepadatan tulangnya. Usaha yang dilakukan agar bisa mendapatkan mendapatkan tubuh kurus justru bisa menimbulkan risiko terhadap kekuatan tulang.

"Banyak perempuan yang memiliki tekanan agar bertubuh kurus, tapi harus disadari bahwa hal ini dapat membahayakan pengembangan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis," ujar ketua penelitian Prof Jon Tobias, dari Bristol University seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (6/1/2010).

Peneliti di Inggris menemukan hubungan antara kekuatan tulang dengan kadar lemak yang ada di tubuh. Ini berarti keinginan kuat agar bisa menjadi kurus dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya patah tulang.

Sebuah studi menunjukkan kadar lemak dalam tubuh sangat penting dalam perkembangan tulang pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

Tim dari Bristol University menganalisa 4.000 remaja berusia 15 tahun dengan melakukan scan terhadap tulangnya yaitu menghitung bentuk tulang dan juga densitasnya serta dihubungkan dengan berapa banyak lemak tubuh yang dimilikinya.

Didapatkan remaja yang memiliki kadar lemak tinggi cenderung memiliki tulang yang tebal terutama pada perempuan. Setiap ada peningkatan kadar lemak sebesar 5 kg dikaitkan dengan peningkatan ketebalan tulang kaki bagian bawah sebesar 8 persen.

Perempuan cenderung memiliki tingkat lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, meskipun memiliki berat badan yang normal. Karenanya kadar lemak memainkan peranan penting dalam perkembangan tulang perempuan.

Bagi perempuan, kehilangan massa tulang paling cepat terjadi dalam beberapa tahun pertama setelah menopause dan terus berlanjut ke masa setelah menopause.

Osteoporosis terjadi ketika penyerapan kembali (resorpsi) tulang terlalu cepat atau pergantian tulang yang terlalu lambat. Hal ini lebih mungkin terjadi pada perempuan yang tidak mencapai puncak masa tulang optimal selama proses pembentukan atau pembangunan tulang.

Laki-laki yang berusia 50-an tahun tidak mengalami kehilangan massa tulang secepat perempuan yang telah mengalami menopause. Pada usia 65-70 tahun, laki-laki dan perempuan baru memiliki tingkat kehilangan massa tulang yang sama.

Selain itu, tingkat patah tulang panggul 2-3 kali lebih banyak dialami oleh perempuan. Tapi dalam waktu satu tahun, angka kematian akibat patah tulang panggul pada laki-laki hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.

Jika ingin diet yang dilakukan tak menimbulkan masalah baru, tak ada salahnya untuk memperhatikan asupan lemak agar tulang tidak cepat keropos dan pertumbuhannya optimal.


Sumber:http://health.detik.com/