CARA ANDAL JADI TENAR

“MAS, ajarin menulis dong.” Inilah kata-kata banyak teman yang kerap ditujukan kepada saya dalam berbagai kesempatan setelah mengetahui saya sering menulis di blog dan note di Facebook.


Dilatarbelakangi permintaan-permintaan itulah yang antara lain mendorong saya untuk menulis buku “CARA ANDAL JADI TERKENAL — Kreatif Menulis Efektif di New Media.” Buku ini diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama dan telah beredar di toko buku sejak tanggal 13 Oktober 2009.

Namun di luar itu, saya termotivasi menulis buku ini juga lantaran dorongan teman-teman saya, seperti Putu Laxman dan Andrias Harefa yang menjunjung tinggi semangat betapa pentingnya melestarikan gagasan dan pengetahuan lewat sebuah karya tulis. Diakui atau tidak, buah pikiran yang tertuang dalam tulisan sedikit banyak ikut mempengaruhi peradaban sebuah bangsa. Kita tidak bisa bayangkan, apakah mungkin ada kitab suci jika tidak ada orang yang tergerak untuk menulis.

Oleh sebab itulah ketika new media, seperti Facebook, blog, Twitter, Flixter, citizen journalism, web dan sebagainya merambah kehidupan manusia di era teknologi informasi komunikasi seperti sekarang, saya berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan medium ala dunia maya itu. Selain gratis, new media ini ternyata sangat efektif untuk membentuk opini publik dan ujung-ujungnya mengangkat dan mengharumkan nama kita. Cepat atau lambat, kita pun menjadi terkenal, bahkan kaya.

Dosa rasanya kalau saya tidak berbagi pengalaman menyenangkan itu kepada banyak kawan, terutama yang minta dipandu bagaimana kreatif menulis di new media.

Untuk memudahkan bagi yang membaca buku tersebut, saya sangaja merangkai kalimat dan tips bagaimana menulis dengan bahasa santai atau bersahaja dengan contoh-contoh sederhana. Karenanya buku ini juga cocok buat mahasiswa komunikasi, khususnya jurnalistik, yang belajar bagaimana menulis berita (ada bab khusus tentang citizen journalism). Di bab ini, saya memberikan panduan bagaimana memilih jenis-jenis lead yang komunikatif.

Tidak bisa dimungkiri, keterampilan menulis kini diperlukan oleh siapa pun jika kita tidak mau dianggap gagap di era teknologi informasi komunikasi. Mengirim SMS, kita harus menulis. Membuat status di Facebook, mau tidak mau kita harus berpikir bagaimana menyusun kalimat. Apalagi mengungkapkan gagasan lewat blog, surat pembaca, berpartisipasi di jurnalisme warga (citizen journalism), dan sebagainya, wajib hukumnya bagi siapa pun untuk bisa menulis.

Banyak orang bilang, menulis itu sulit? Membaca buku ini, saya jamin, Anda akan berkata sebaliknya: gampang banget, karena saya mengungkapkan apa dan bagaimana duduk perkaranya.

Namun di luar itu, motivator Arvan Pradiansyah dalam komentarnya (endorsment) di buku saya mengingatkan, tujuan hidup kita bukanlah untuk terkenal tapi untuk berbagi dan memberi manfaat bagi orang lain. “Dalam buku ini Gantyo membeberkan tips-tips yang menarik dan berharga dalam memanfaatkan new media, seperti Facebook untuk berbagi. Menjadi terkenal dengan demikian hanyalah sebuah konsekuensi logis dari tindakan berbagi,” kata penulis buku best-seller The 7 Laws of Happiness & Host Talkshow Smart Happiness di SmartFM Network ini.

Teman saya Djadjat Sudradjat, Pemimpin Redaksi Lampung Post di buku saya membuat catatan pengarang Inggris klasik Emily Bronte hanya menulis satu novel berjudul Wuthering Heights, tapi fiksi semata wayang itu melambungkan setinggi bintang pengarangnya.

Padahal, Bronte lahir dan hidup di Inggris abad 19. Bayangkan jika ia hidup sekarang ketika dunia maya telah menyatukan kita. Pasti namanya akan amat cepat menjulang di seantero jagat.

Barack Obama dan JK Rowling adalah contoh lain yang mendapat berkah luar biasa dari menulis di zaman ini. Nama Obama melambung, selain karena kapasitas kepemimpinan yang kuat, juga karena buku Dreams From My Father: A Story of Race and Inheritance dan The Audacity of Hope; Thoughts on Reclaming The American Dream, laris-manis. JK Rowling, sang pengarang Harry Potter, kini menjadi salah satu perempuan terkaya dan paling popular di dunia.

Djadjat mengatakan, selain melambungkan nama juga bisa mendatangkan banyak fulus. Tidak terkecuali menulis di jejaring sosial Facebook, dunia yang dalam waktu sekejap, jika cerdik memanfaatkannya, bisa melambungkan siapa saja.

“Gantyo tidak sekadar ngecap, tapi memberi contoh. Ia wartawan dan pengajar yang tak pernah bosan belajar; wartawan senior yang semangatnya tak pernah kendor. Baginya hidup adalah menulis. Sebab, ia nikmat dan profit, karena itu terlalu sayang untuk tidak dicintai! Inilah Cara andal untuk menjadi tenar,” katanya. Terimakasih Kang Djadjat.

Sedangkan di mata Andrias Harefa, penulis 30 buku sest-seller, buku “CARA ANDAL JADI TENAR” meneguhkan kembali pandangannya bahwa menulis itu untuk semua orang. Medianya bisa apa saja, termasuk pesan pendek (SMS), surel (email), milis, situs, blog, dan belakangan fesbuk, atau yang lainnya.

“Seperti halnya berenang dan bersepeda, menulis tidak memerlukan bakat khusus, kecuali bila targetnya menjadi penulis kelas dunia. Dengan menyimak buku ini, saya harap pembaca akan segera terdorong untuk menulis dan tetap menulis untuk menyatakan kehadiran di planet bumi ini. Bacalah!,” katanya.

Christovita Wiloto, Managing Partner PowerPR berkomentar, sebuah fenomena yang luar biasa di era saat ini. Seperti juga Facebook, buku terbaru Gantyo ini, tulis Christov dalam komentarnya, juga merupakan terobosan di dunia komunikasi. “Sangat fresh, hot sesuai konteks saat ini. Idenya yang sangat strategis dikemas dengan sangat praktis dan mudah dicerna,” katanya.

Terimakasih kawan-kawan.

Sumber:http://gantyo.blog.mediaindonesia.com/2009/10/16/cara-andal-jadi-tenar/