Gangguan Sendi Rahang Kurang Mendapatkan Perhatian


Yogyakarta (ANTARA News) - Gangguan sendi rahang atau "temporo mandibular joint disorder" merupakan kasus yang banyak terjadi, namun hingga kini kurang mendapatkan perhatian masyarakat, bahkan dari kalangan dokter gigi.

"Padahal, gangguan sendi rahang merupakan masalah serius di bidang kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut," kata Wakil Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof Soedomo Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ahmad Syaify di Yogyakarta, Selasa.

Namun demikian, menurut dia, banyak yang tidak mengetahui gangguan sendi rahang secara pasti, kecuali pada kasus-kasus ekstrem seperti rahang terkunci atau tidak bisa menutup mulut.

Ia mengatakan pada kasus yang ringan, pasien hanya mengeluhkan ada yang tidak enak ketika mengatupkan rahang. Kadang pasien merasakan adanya bunyi "klek" saat menggerakkan rahang.

Selain itu, bisa juga muncul rasa sakit yang tidak begitu jelas meliputi daerah rahang hingga sebagian kepala. Keluhan pusing yang "kumat-kumatan" kemungkinan bersumber dari adanya gangguan sendi rahang.

Menurut dia, banyak faktor penyebab gangguan sendi rahang, di antaranya hilangnya sejumlah gigi, kebiasaan mengunyah satu sisi, tertawa atau menguap terlalu lebar, adanya tumor rahang atau paskakecelakaan.

"Faktor stres psikologis juga dapat memicu terjadinya gangguan sendi rahang. Tingginya tingkat stres di masyarakat saat ini dan di masa datang berpotensi terhadap meningkatnya kasus gangguan sendi rahang," katanya.

Sehubungan dengan hal itu, Fakultas Kedokteran Gigi UGM akan menyelenggarakan seminar gangguan sendi rahang pada 12 Januari 2010.

Seminar menghadirkan pembicara antara lain Prof Lucas Meliala, Prof Haryo Mustiko Dipoyono, Masykur Rahmat, dan Simeon Budi Mulya.(*)

Sumber:http://antaranews.com/berita/1262726407/gangguan-sendi-rahang-kurang-mendapatkan-perhatian