Madrasah Turki Menjadi Model


ANKARA--Madrasah-madrasah yang berkembang di Turki ternyata dapat menjadi model bagi pengembangan sekolah sejenis di negara lain. Madrasah-madrasah tersebut, yang di Turki lebih dikenal dengan sebutan sekolah imam-hatip, dinilai mengajarkan pemahaman Islam yang moderat.

''Kami bahagia karena dijadikan sebagai model. Di sisi lain, kami mengakui pula bahwa dalam dunia yang mengglobal, menjadi sebuah model membuat kami mempunyai tanggung jawab besar,'' kata Huseyin Korkut, presiden asosiasi alumni sekolah imam-hatip, seperti dikutip Islamonline, Ahad (3/1) lalu. Korkut pun bahagia karena sekolah semacam itu bisa memberikan citra bahwa Islam bukanlah ajaran yang ekstrem dan meneguhkan bahwa Islam memiliki toleransi.

Dua pekan lalu, ujar Korkut, sebuah delegasi dari Rusia bertandang ke Turki. Mereka menyatakan tertarik untuk mendirikan lembaga pendidikan semacam sekolah imam-hatip, yang merupakan sekolah lanjutan atas, di Rusia untuk memenuhi kebutuhan Muslim Rusia terhadap pendidikan agama.

Turki dan Rusia bahkan telah menandatangani kesepakatan untuk mengizinkan 100 Muslim Rusia guna mengikuti program S2 studi Islam di Turki. Kesepakatan ini akan mulai berlaku pada tahun mendatang.

Sejumlah profesor teologi dari Turki pun akan dikirim ke Rusia, Pakistan dan sejumlah negara Balkan memperlihatkan pula ketertarikan mereka untuk mengembangkan sekolah imam-hatip. Korkut mengatakan, sejumlah sekolah imam-hatip telah didirikan di Bulgaria guna memenuhi kebutuhan warga di sana.

Selain itu, Turki telah membuka sebuah sekolah imam-hatip bagi pelajar asing, di Provinsi Kayseri, Turki Tengah. Sekolah ini didirikan untuk mendidik 325 pelajar dari Eropa dan Asia. Rencananya, sekolah serupa juga akan segera dibangun di Istanbul.

Tahun pertama belajar di sekolah tersebut, pelajar asing belajar tentang bahasa Turki, sebelum akhirnya belajar dengan kurikulum standar yang berlaku. Sekolah-sekolah imam-hatip di Turki pada awalnya didirikan untuk melatih para calon imam yang dipekerjakan pemerintah.

Ini terjadi, ujar Korkut, setelah madrasah dihapuskan oleh pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk. Di Turki, ada sekitar 500 sekolah imam-hatip yang memberikan pendidikan kepada seratus ribu pelajar.

Kurikulum yang diajarkan di sekolah tersebut sama seperti sekolah pada umumnya, namun ada tambahan berupa pelajaran tentang Islam. Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga merupakan salah satu alumnus sekolah tersebut.

Pada mulanya, alumni sekolah imam-hatip bisa melanjutkan studinya di fakultas manapun di universitas-universitas di Turki. Namun, aturan itu diubah pada 1999, yang membatasi alumni sekolah imam-hatip hanya bisa melanjutkan ke fakultas teologi. iol/fer/taq


Sumber:http://republika.co.id/berita/100286/Madrasah_Turki_Menjadi_Model