Mudahnya Penularan TBC

Lebih dari 2 miliar orang atau sepertiga populasi dunia terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit Tuberculosis atau TB. Setiap detiknya, bakteri tersebut bisa menginfeksi dan membunuh siapa saja.

Tuberculosis atau sering disebut TBC adalah penyakit ke-7 di dunia yang menyebabkan kematian. Tahun lalu, penyakit TBC telah membunuh 1,8 juta orang di seluruh dunia yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. TBC merupakan satu dari tiga penyakit lainnya (AIDS dan malaria) yang paling dekat hubungannya dengan kemiskinan.

Seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (7/1/2009) ada beberapa fakta lainnya yang berhubungan dengan TBC.

  1. Bakteri penyebab TBC sangat mudah menyebar di udara. Ketika seseorang yang terinfeksi TBC batuk, bersin atau bahkan berbicara, mereka akan menyebarkan bakteri tersebut.
  2. Hanya diperlukan jumlah yang kecil untuk melakukan transmisi (perpindahan) bakteri. Setiap detiknya, seseorang bisa saja terinfeksi TBC.
  3. Bakteri yang masuk berkumpul di paru-paru dan akan berkembang biak jika daya tahan tubuh rendah. Lalu kemudian menyebar lewat pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Sehingga banyak kasus TBC seperti TBC tulang, TBC otak meski 90 persen masih pada TBC paru-paru.
  4. Penderita yang terserang bakteri TBC biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama terutama malam hari disertai keringat malam.
  5. Gejala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah.
  6. Hampir semua pembawa penyakit TBC tidak menunjukkan gejala apa-apa pada awalnya, namun 1 dari 10 orang akan menjadi sakit sepanjang hidupnya karena lemahnya daya tahan tubuh setelah terinfeksi bakteri tersebut.
  7. Rata-rata pasien TBC tidak bisa bekerja selama 3 hingga 4 bulan dan mengalami resistensi (kebal) terhadap obat karena penanganan yang tidak konsisten. Banyak pasien TBC yang berhenti minum obat karena merasa lebih baik.
  8. Jika pasien TBC sudah mengalami multidrug-resistant TB (MDR-TB) terhadap isoniazid dan rifampicin, dua jenis obat yang paling ampuh mengatasi TBC, maka daya tahan tubuhnya akan sangat cepat menurun dan bisa menyebabkan kematian dengan cepat. Hampir dipastikan, 35 hingga 50 persen pasien dengan kondisi tersebut akan meninggal.

Menjaga daya tahan tubuh adalah kunci melawan TBC. Hindari orang yang bersin atau sedang mengalami gejala sakit dan usahakan menjaga kebugaran tubuh dengan konsumsi makanan sehat dan rajin olahraga. Sirkulasi udara di rumah yang lembab juga bisa memicu tumbuhnya bakteri ini. Udara kotor di jalan bahkan asap rokok diduga ikut menjadi pemicu.

TBC umumnya menyerang orang dewasa muda dan banyak terjadi di negara berkembang. Setengahnya terdapat di Asia. Pada tahun 2008, WHO memprediksi ada sekitar 9,4 juta orang yang menjadi penderita TBC aktif.

Dari 15 negara dengan tingkat TBC paling tinggi, 13 diantaranya ada di Afrika. Sementara itu setengahnya ada di negara Asia, diantaranya Bangladesh, China, India, Indonesia, Pakistan dan Filipina.

Sumber:Detik.com