Kali ini, Tron Legacy disutradarai oleh Joseph Kosinski, sutradara yang terkenal dengan karya-karyacomputer graphics dan computer generated imagery-nya. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan tidak mengecewakan penggemar film pertama, Joseph menggandeng sutradara Tron, Steven Lisberger, untuk duduk di kursi produser. Joseph juga memboyong tim terbaik di bidang 3D dan CGI dan teknologi terkini untuk menggarap film ini.
Tron Legacy sebenarnya bukan kelanjutan dari film sebelumnya. Ini adalah sebuah “stand alone movie” yang tidak hanya bisa dinikmati oleh para pecinta Tron, namun juga bisa dinikmati oleh siapa pun. Kisah dalam Tron Legacy mengambil latar waktu empat tahun setelah keberhasilan Kevin Flynn (Jeff Bridges) dan Alan Bradley (Bruce Boxleitner ) mengalahkan Master Control Program (MCP) lewat program buatan Alan, Tron. Kevin dikabarkan menghilang secara misterius, meninggalkan perusahaan dan anaknya, Sam Flynn (Garrett Hedlund). Kevin pernah mengatakan kepada Sam bahwa ia menciptakan sebuah dunia digital bernama The Grid. Namun, Kevin menghilang sebelum sempat menunjukkannya kepada Sam. Dua belas tahun kemudian, Alan mengunjungi Sam untuk meyakinkan bahwa ayahnya masih hidup, di suatu tempat. Alan menyadarinya saat menerima pesan dan nomor pager Kevin. Dirundung keraguan yang besar, Sam mengunjungi toko dingdong milik ayahnya yang sudah lama tidak beroperasi. Di sana, ia menemukan sebuah jalan rahasia, menuju The Grid. Berhasilkah Sam menemukan ayahnya? Dunia seperti apa sebenarnya The Grid?
Sebelum menyaksikan full movie-nya, saya sudah “mengintip” film ini beberapa bulan lalu dalam acara “Nonton Bareng Footage Tron Legacy”. Kesan pertama saya saat menyaksikan potongan-potongan adegan film tersebut adalah visual efeknya yang luar biasa! Pendapat tersebut tidak terbantahkan saat saya menyaksikan full version-nya. Saya menikmati semua effect yang menggambarkan The Grid beserta isinya. Tim effect film ini memang tidak main-main dalam mengerjakan film ini. Film ini menggunakan teknologi terkini yang belum pernah digunakan film-film sebelumnya, seperti teknologi menyatukan kepala dan tubuh untuk mendapatkan karakter Kevin Flynn muda. Tim artistik bekerja sama dengan tim spesial efek membuat karakter Clu (program yang merupakan refleksi Kevin) dan Kevin muda dengan menggunakan teknologi helmet mounted camera yang memungkinkan kepala Jeff muda yang diambil saat ia masih berumur 30-an sinkron dengan tubuhnya sekarang. Selain itu, film ini merupakan film pertama yang menggunakan dan menciptakan kostum yang dapat berpendar sendiri, pertama dalam menciptakan “molded costumes” yang menggunakan patung digital, pertama dalam menciptakan cetakan langsung dari CNC (Computer Numerical Cutting), dan film pertama yang gambarnya diambil menggunakan lensa 35 mm dan full 35 mm chip cameras. Ini adalah film sci-fi dengan efek paling mengagumkan kedua setelah Avatar.
Dari segi cerita, Anda tidak perlu khawatir jika belum menyaksikan film sebelumnya. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, Tron Legacy adalah sebuah “stand alone movie” yang memiliki plot dan kisahnya sendiri. Walau begitu, bayang-bayang film sebelumnya tidak bisa hilang sepenuhnya. Beberapa adegan ada yang berhubungan dengan film sebelumnya. Namun jangan khawatir karena Joseph Kosinski tidak suka jika penonton filmnya bersungut-sungut karena tidak memahami “missing puzzle” di film ini. Film ini diwarnai dengan plot flash back, untuk membantu penonton memahami keseluruhan cerita. Tron Legacy menjadi penutup tahun yang manis. Enjoy!
Tanggal rilis:17 Desember 2010
Genre:Sci-fi
Durasi:150 menit
Sutradara:Joseph Kosinski
Pemain:Jeff Bridges, Garrett Hedlund, Bruce Boxleitner, Olivia Wilde, Michael Sheen, James Frain
Studio:Walt Disney Pictures
Jangan Lewatkan Artikel Menarik Berikut Ini